- After-Shows
- Alternative
- Animals
- Animation
- Arts
- Astronomy
- Automotive
- Aviation
- Baseball
- Basketball
- Beauty
- Books
- Buddhism
- Business
- Careers
- Chemistry
- Christianity
- Climate
- Comedy
- Commentary
- Courses
- Crafts
- Cricket
- Cryptocurrency
- Culture
- Daily
- Design
- Documentary
- Drama
- Earth
- Education
- Entertainment
- Entrepreneurship
- Family
- Fantasy
- Fashion
- Fiction
- Film
- Fitness
- Food
- Football
- Games
- Garden
- Golf
- Government
- Health
- Hinduism
- History
- Hobbies
- Hockey
- Home
- How-To
- Improv
- Interviews
- Investing
- Islam
- Journals
- Judaism
- Kids
- Language
- Learning
- Leisure
- Life
- Management
- Manga
- Marketing
- Mathematics
- Medicine
- Mental
- Music
- Natural
- Nature
- News
- Non-Profit
- Nutrition
- Parenting
- Performing
- Personal
- Pets
- Philosophy
- Physics
- Places
- Politics
- Relationships
- Religion
- Reviews
- Role-Playing
- Rugby
- Running
- Science
- Self-Improvement
- Sexuality
- Soccer
- Social
- Society
- Spirituality
- Sports
- Stand-Up
- Stories
- Swimming
- TV
- Tabletop
- Technology
- Tennis
- Travel
- True Crime
- Episode-Games
- Visual
- Volleyball
- Weather
- Wilderness
- Wrestling
- Other
Kekeringan Melanda, BMKG Imbau Hemat Air
Memasuki bulan September 2023, makin banyak wilayah dilanda kekeringan. Menurut Badan Klimatologi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) ada 3 faktor yang mendorong kekeringan di Indonesia. Pertama El Nino, yang puncaknya ada pada September 2023 ini. Di mana El Nino merupakan anomali suhu yang memicu penurunan curah hujan. Faktor kedua adalah kekeringan, periode El Nino tahun ini beririsan dengan puncak musim kemarau. Bahkan BMKG sempat memprediksikan, 72,53 persen wilayah Indonesia bakal mengalami kekeringan. Nah yang terakhir ada Ekuinoks. Yaitu posisi, Matahari yang ada di sekitar khatulistiwa jelang akhir tahun. Ini memicu fenomena Ekuinoks, dimana Indonesia akan menerima radiasi matahari maksimum. Untuk itu, BMKG memita masyarakat Indonesia menghemat air. Sebab masyarakat masih harus bersabar beberapa bulan untuk menunggu hujan turun membasahi ibu pertiwi. Lantas, Apakah memang krisis air sudah benar-benar terjadi di Indonesia? Lalu gerakan hemat air apa yang bisa dilakukan? Soal hal ini kita akan bincangkan bersama dengan Manager Kampanye Hutan dan Kebun Walhi, Uli Arta Siagian. Simak juga pernyataan dari Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita dan Pengamat G20 dan co-founder dari Indonesian Youth Diplomacy (IYD), Gracia Paramitha, soal hal ini. *Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke podcast@kbrprime.id