This episode is age restricted for viewers under +18
Create an account or login to confirm your age.
- After-Shows
- Alternative
- Animals
- Animation
- Arts
- Astronomy
- Automotive
- Aviation
- Baseball
- Basketball
- Beauty
- Books
- Buddhism
- Business
- Careers
- Chemistry
- Christianity
- Climate
- Comedy
- Commentary
- Courses
- Crafts
- Cricket
- Cryptocurrency
- Culture
- Daily
- Design
- Documentary
- Drama
- Earth
- Education
- Entertainment
- Entrepreneurship
- Family
- Fantasy
- Fashion
- Fiction
- Film
- Fitness
- Food
- Football
- Games
- Garden
- Golf
- Government
- Health
- Hinduism
- History
- Hobbies
- Hockey
- Home
- How-To
- Improv
- Interviews
- Investing
- Islam
- Journals
- Judaism
- Kids
- Language
- Learning
- Leisure
- Life
- Management
- Manga
- Marketing
- Mathematics
- Medicine
- Mental
- Music
- Natural
- Nature
- News
- Non-Profit
- Nutrition
- Parenting
- Performing
- Personal
- Pets
- Philosophy
- Physics
- Places
- Politics
- Relationships
- Religion
- Reviews
- Role-Playing
- Rugby
- Running
- Science
- Self-Improvement
- Sexuality
- Soccer
- Social
- Society
- Spirituality
- Sports
- Stand-Up
- Stories
- Swimming
- TV
- Tabletop
- Technology
- Tennis
- Travel
- True Crime
- Episode-Games
- Visual
- Volleyball
- Weather
- Wilderness
- Wrestling
- Other
11 September 2023 - Beriman kepada TUHAN atau Lari
Raja Daud menyatakan keyakinannya kepada TUHAN sekalipun di dunia ini terdapat banyak masalah. Teman-temannya melihat sekeliling dengan ketakutan dan mendorong dia untuk melarikan diri ("Terbanglah ke gunung seperti burung!", 11:1b). Mereka bernalar secara pesimis, "Apabila dasar-dasar (keadilan) runtuh, apakah yang dapat dibuat oleh orang benar?" (11:3 TB2).
Menjadi raja yang diurapi Allah tidak membuat Daud kebal terhadap ketidakadilan dan kebencian musuh-musuhnya. Beberapa kali, Raja Daud terdesak untuk melarikan diri demi menyelamatkan nyawanya. Mazmur ini mungkin ditulis saat ia sedang dikejar-kejar oleh Raja Saul (1 Samuel 18-31) atau saat Absalom—anaknya—memberontak (2 Samuel 15-18). Pada dua kondisi tersebut, Raja Daud melarikan diri. Namun, ia tidak kehilangan iman kepada Allah.
Mazmur 11 adalah jawaban Raja Daud kepada teman-temannya yang dilanda ketakutan. Mereka menasihati Raja Daud untuk melarikan diri dari musuh-musuhnya. Mereka putus asa dan tidak punya pengharapan. Namun, iman kepada Allah menjaga Raja Daud untuk tidak kehilangan pengharapan kepada TUHAN. Ia tetap bertahan dalam menghadapi semua ketakutan. Ia terhibur dan dapat bersikap optimis karena tahu bahwa Allah memegang kendali atas segalanya (11:4-7).
Nasihat teman-teman Daud tampak masuk akal, "Sebab, lihat orang fasik melentur busurnya, mereka memasang anak panahnya pada tali busur, untuk memanah orang yang tulus hati di tempat gelap" (11:2). Orang saleh berada dalam bahaya dari kekerasan orang fasik. Seperti para pembunuh, mereka bersembunyi dan siap menyerang ketika umat Allah tidak melihat kedatangannya. Kesimpulannya, tidak ada yang dapat dilakukan selain menyerah.
Namun, Raja Daud tidak menyerah. Dia mengarahkan imannya kepada TUHAN: Pertama, ia menegaskan bahwa TUHAN berkuasa. Ia adalah Raja yang berdaulat di surga dan bumi (11:4). Kedaulatan dan pemerintahan Allah memberi stabilitas di tengah kepanikan yang dialami. Kedua, TUHAN mengawasi dunia manusia dari surga (11:4b). Saat TUHAN seperti diam saja, yakinilah bahwa Dia mengamati kehidupan manusia. Ketiga, Ia menghakimi orang benar dan orang jahat (11:5b-6). Orang benar tidak luput dari "ujian" TUHAN, namun sifatnya untuk memurnikan iman, sedangkan orang jahat akan dihancurkan-Nya. Keempat, ada upah bagi orang yang setia kepada TUHAN. Orang benar akan memandang wajah TUHAN. Umat TUHAN memiliki pilihan antara melarikan diri atau beriman kepada-Nya. Saat hidupmu dalam bahaya, apakah Anda tetap beriman kepada TUHAN? [GI Jokhana]